Dekrit.com | Labuhanbatu – Terkait pemberitaan di media ini pada Minggu, 24 November 2019 lalu, mengenai pelaksanaan pekerjaan proyek peningkatan jalan, yang dikerjakan perusahaan kontraktor CV Permata Syiha di Dusun Lorong Setia, Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, oknum ketua ranting khusus (Ransus) salah satu organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Pekan Ajamu, kecamatan dan kabupaten yang sama, lakukan pengancaman terhadap wartawan.
Kepada Dekrit.com di Rantauprapat, Senin, 2 Desember 2019, wartawan yang diancam tersebut, Dharma Bakti, mengatakan, oknum Ketua Ransus salah satu OKP di Pekan Ajamu, berinisial BD, mendatangi rumahnya dan mengancam dirinya, pada hari Selasa, 26 November 2019 lalu, sekira pukul 19.30 WIB.
Diceritakan Dharma, kejadian teror dan pengancaman yang dilakukan oknum berinisial BD terhadap dirinya itu berawal dari pemberitaan di media ini yang menyebutkan bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek peningkatan jalan, dikerjakan perusahaan kontraktor CV Permata Syiha di Dusun Lorong Setia, Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, diprotes warga setempat karena dinilai dikerjakan ‘asal jadi’.
Seperti diberitakan sebelumnya di media ini pada Minggu, 24 November 2019 lalu, pekerjaan proyek peningkatan jalan di Dusun Lorong Setia, Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu tersebut, berbiaya Rp 1.030.200.000,-, sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Labuhanbatu, Tahun Anggaran (TA) 2019, dikerjakan oleh perusahaan kontraktor CV Permata Syiha.

Menurut Dharma, oknum Ketua Ransus salah satu OKP di Pekan Ajamu, Kecamatan Panai Hulu, berinisial BD itu merasa ‘gerah’ dan keberataan atas pemberitaan proses pelaksanaan pekerjaan proyek peningkatan jalan di Dusun Lorong Setia, Desa Teluk Sentosa tersebut.
Disebutkan Dharma, sesuai dengan informasi yang dirangkumnya, oknum Ketua Ransus OKP itu adalah ‘backing’ dari perusahaan kontraktor CV Permata Syiha.
“Oknum Ketua Ransus salah satu OKP itu bersama tiga orang anggotanya datang ke rumah saya. Di depan rumah saya, di pinggir jalan, dia memanggil saya agar keluar dari rumah untuk menemuinya. Dia juga mengeluarkan kata-kata ancaman terhadap saya. Akibat ancaman yang diucapkan BD, suasana di rumah saya pun menjadi panik. Istri dan mertua saya jadi ketakutan,” kata Dharma.
Sementara, Ketua Ransus FKPPI Pekan Ajamu, Binsar Dalimunthe, saat dikonfirmasi Dekrit.com melalui sambungan telepon seluler, membantah tuduhan terhadap dirinya yang disebutkan telah melakukan teror dan pengancaman terhadap wartawan (Dharma Bakti – red) terkait pemberitaan mengenai pelaksanaan pekerjaan proyek peningkatan jalan di Dusun Lorong Setia, Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu tersebut.
“Tidak benar itu bang. Saya tidak pernah dan tidak ada mengancam si Dharma. Saya datang hanya ingin menemuinya dan berbicara baik-baik. Saat itu saya juga ada membawa ‘amplop’ untuk dia. Jadi, saya bukan mengancam. Dia saja yang merasa ketakutan. Mungkin karena dia ada merasa salah, makanya dia takut menemui saya,” kata Binsar. (dkt | dhedi bas).
Discussion about this post